Assalamualaikum wr.. wb..
Hay guys,, Tau nggak ini foto siapa??
Buat kalian yang juga Milanisti,, pasti tau dong.. Dia idola saya bangat bray,, Lahir di Piacenza, 9 Agustus 1973. Kariernya dimulai di klub kota kelahirannya Piacenza pada tahun 1991. Namun ia hanya bermain di dua pertandingan. Pada musim berikutnya ia dipinjamkan ke Leffe yang bermain di Serie C1, dimana ia mencetak 13 gol dari 21 penampilan.
Pada tahun 1993 ia kembali dipinjamkan ke klub Verona, dan membukukan 13 gol dari 36 penampilan. Setelah tampil meyakinkan di Verona, musim berikutnya ia kembali ke Piacenza dan membantu klubnya promosi ke Serie A dengan 15 gol dari 37 penampilan.
Hay guys,, Tau nggak ini foto siapa??
Buat kalian yang juga Milanisti,, pasti tau dong.. Dia idola saya bangat bray,, Lahir di Piacenza, 9 Agustus 1973. Kariernya dimulai di klub kota kelahirannya Piacenza pada tahun 1991. Namun ia hanya bermain di dua pertandingan. Pada musim berikutnya ia dipinjamkan ke Leffe yang bermain di Serie C1, dimana ia mencetak 13 gol dari 21 penampilan.
Pada tahun 1993 ia kembali dipinjamkan ke klub Verona, dan membukukan 13 gol dari 36 penampilan. Setelah tampil meyakinkan di Verona, musim berikutnya ia kembali ke Piacenza dan membantu klubnya promosi ke Serie A dengan 15 gol dari 37 penampilan.
Karena dianggap berprospek cerah, tahun 1995 ia dibeli oleh Parma.
Namun pada musim ini, ia hanya mencetak 2 gol dari 15 pertandingan di Serie A dimana
salah satu gol nya ia cetak ke gawang bekas klubnya, Piacenza, yang membuatnya
menangis. Ia juga mencetak 2 gol di Piala Winners.
Musim berikutnya ia dipinjamkan ke Atalanta dan di sinilah
kariernya bersinar, Inzaghi menjadi Capocannoniere (gelar top skorer di italia)
Serie A dengan 24 gol dalam 33 penampilan. Ia pun berhasil mencetak gol ke
semua gawang lawannya dan pada musim itu pula ia mendapat penghargaan Serie A
Young Footballer of the Year. Berkat jasanya, pada pertandingan terakhir
Atalanta di musim tersebut ia ditunjuk sebagai kapten.
JUVENTUS
Setelah musim yang hebat bersama Atalanta, dia kembali dan
menyadari bahwa tidak ada tempat untuknya di Parma. Ia pun menuju klub
keenamnya dalam tujuh tahun terakhir, Juventus yang membelinya seharga 23
milliar Lira.[3] Disini ia memiliki tandem hebat, Alessandro Del Piero yang
membuat duet mereka dijuluki Del-Pippo dan Zinedine Zidane berada di belakang
mereka. Di musim ini, ia mencetak 18 gol dari 31 pertandingan di liga dan
menjadi penentu Scudetto Juventus lewat hattrick nya ke gawang Bologna.
Sayangnya, di final Liga Champions mereka harus menyerah 0-1 dari Real Madrid.
Selama di Juventus, Inzaghi menjadi pemain pertama yang mencetak 2 Hattrick di
Liga Champions ke gawang Dinamo Kiev dan Hamburg SV.
Milan
Setelah 4 musim bersama Juventus dengan torehan 89 gol dari 165
partai, inzaghi tersingkir oleh David Trézéguet. Lalu pelatih Milan, Fatih
Terim menyelamatkan kariernya dengan membelinya dengan transfer sebesar 70
milliar Lira (45 juta Euro) plus Christian Zenoni pada bursa transfer musim
2001/2002.[4] (Sky Sports reported a smaller total figure, £17M[5] Pihak
manajemen Juventus mengumumkan penjualan inzaghi memberikan profit €31 Juta
bagi mereka.[6] Namun pada musim tersebut, inzaghi cedera dan absen hampir
setengah musim. Hanya 10 gol yang ia cetak, dan Milan tersingkir di Piala UEFA.
Musim 2002-2003 adalah musim yang baik untuk Super Pippo, selain
karena Milan menjuarai Liga Champions dan Piala Italia, ia juga menorehkan
rekor dengan menjadi pemain pertama yang mencetak 3 kali hattrick di Liga
Champions. Terasa lebih spesial lagi karena Inzaghi mengalahkan bekas klubnya,
Juventus, di partai final. Ia dan tandemnya, Andriy Shevchenko adalah duet yang
disegani. Inzaghi sendiri mencetak 30 gol di semua kompetisi musim tersebut.
Dua musim setelahnya, Inzaghi lebih banyak berkutat dengan cedera.
Namun ketika pulih, ia tak butuh waktu lama untuk kembali mencetak gol. Di
Serie A ia berhasil menjaringkan bola 12 kali dalam 23 pertandingan, dan 4 gol
dalam lima partainya di Liga Champions.
Tahun berikutnya, Inzaghi ikut berperan mengantar Milan menjuarai
Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1. ia mencetak 2 gol,
dan setelah pertandingan ia berkata:
"Saya bermimpi mencetak dua gol pada final, dan dua gol yang
saya cetak kemarin malam adalah hal yang paling penting dalam hidup saya. Ini
adalah pertandingan yang tidak akan terlupakan. (pertandingan) Ini adalah
sesuatu yang akan ada selama hidup saya dan dua gol di final ini berbicara dengan
sendirinya."
kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan Milan pada musim
2004-2005, dimana Liverpool menjadi juara melalui adu penalti setelah 90 menit
skor sama kuat 3-3. Pada final di Stadion Olimpiade Atatürk di Istanbul itu
Inzaghi tidak bermain karena cedera.
Karena menjuarai Liga Champions, Milan berhak tampil di ajang Piala
Super Eropa musim berikutnya, dan Inzaghi mencetak gol yang menyamakan
kedudukan ketika menghadapi Sevilla, dan akhirnya unggul dengan skor akhir 3-1.
Inzaghi pun menutup tahun 2007 dengan dua gol nya ke gawang Boca Juniors pada
final Piala Dunia Antarklub, Milan menang 4-2 sekaligus membalas kekalahan pada
tahun 2003. Setelah itu, ia yang tadinya kehilangan naluri mencetak golnya
karena cedera mulai menemukan bentuk permainannya. Dalam 15 partai terakhir
Serie A, ia mencetak 11 gol. Walaupun tampil baik, itu belum cukup meyakinkan
pelatih Italia Roberto Donadoni untuk memanggilnya ke EURO 2008.
Pada 8 Maret 2009, Inzaghi kembali mencetak hattrick ketika
menghadapi Torino, yang membuatnya menjadi pemain sepak bola yang paling sering
mencetak hattrick di Serie A selama 25 tahun terakhir (10 kali). Ia berada di
atas Giuseppe Signori (9), Hernán Crespo (8), Roberto Baggio, Marco van Basten,
Gabriel Batistuta, Abel Balbo, Vincenzo Montella (7), and David Trézéguet (6).
Inzaghi membukukan satu Hattrick untuk Atalanta, empat untuk Juventus, dan lima
untuk Milan. Pada musim ini juga ia mencetak gol nya yang ke 300 di Serie A
musim itu ke gawang Siena.
Musim 2010-2011, ketika membela milan menghadapi Palermo ia
mengalami cedera serius dan mengharuskannya absen hingga akhir musim. Walaupun
cedera tersebut dapat mengakhiri kariernya karena usianya pun sudah tidak muda
lagi untuk ukuran pesepak bola, Pippo masih optimis dapat kembali merumput.
Karier Internasional
Inzaghi pertama kali membela Italia pada tanggal 8 Juni 1997
menghadapi Brazil. Dia masuk dalam skuat Italia pada Piala Dunia 1998, EURO
2000, Piala Dunia 2002, dan Piala Dunia 2006. Inzaghi adalah top skorer Italia
pada kualifikasi Piala Dunia 2002 dan EURO 2004, namun pada EURO 2004 ia
mengalami cedera sehingga tidak dipanggil.
Walaupun cedera nya sering kambuh pada tahun 2003 sampai dengan
2005, pada Piala Dunia 2006 pelatih Italia Marcello Lippi membawanya ke dalam
skuat. Dengan berisikan penyerang hebat seperti Alessandro Del Piero, Francesco
Totti and Luca Toni, Inzaghi hanya tampil sekali dalam Piala Dunia ini
menggantikan Alberto Gilardino pada pertandingan menghadapi Republik Ceska, dan
berhasil mencetak satu-satunya gol yang ia lesakkan di turnamen ini.
Inzaghi juga adalah pencetak gol terbanyak ke enam untuk Italia
dengan 25 gol nya. Ia sejajar dengan Adolfo Baloncieri dan Alessandro Altobelli.
Inzaghi dikenal sebagai pemain yang sering Offside (sepak bola)
serta sering dikritik karena sering melakukan diving untuk mendapatkan
tendangan bebas atau penalti. Sir Alex Ferguson pernah berujar, "Orang itu
pasti terlahir dalam posisi offside." Terlepas dari kontroversi yang ada,
Inzaghi ada tipe penyerang yang gigih mencari peluang dan selalu tampil hebat
di laga-laga penting.[7]
Karier Kepelatihan
Setelah Serie-A 2011-2012 berakhir, AC milan menganggkat Filippo
Inzaghi sebagai pelatih AC Milan U-17 atau yang biasa disebut dengan Allievi
Nazionali dengan durasi kontrak hingga 2016. Pengangkatan Inzaghi ini
diresmikan pada tanggal 24 Juli 2012. Musim 2012 - 2013 Inzaghi naik jabatan
yang awalnya melatih AC Milan Allievi Nazionali, pada tahun ini Inzaghi
mendapat kursi pelatih AC Milan Primavera. Tak butuh waktu lama bagi Inzaghi
untuk naik pangkat, Juni 2014, Inzaghi meninggalkan posisinya sebagai pelatih
Primavera AC milan untuk menjadi pelatih utama AC Milan. Debut Inzaghi melatih
tim senior AC Milan saat laga persahabatan pra-musim saat melawan Renate. Pada
pertandingan ini Milan berhasil menang dengan skor 2 - 0.
Udaaahh,, segitu aja dulu profile singkatnya. Semoga bermanfaat,, Forza Milaan!!