SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA. JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR SETELAH MEMBACA ARTIKEL INI. DAN SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG

Sabtu, 23 Februari 2019

Kisah Singkat Ra Lilur

Assalamualaikum wr.wb...
Salam sejahtera buat saudaraku semua, terutama tretan madure. Kebetulan saya juga berasal dari suku madura. Kali ini saya akan mencoba untuk menceritakan sepenggal kisah KH. Khalilur Rahman, atau dikenal dengan nama Ra Lilur, Ulama kharismatik dari Bangkalan yang sangat dihormati dan dicintai masyarakat pulau madura..












Beliau memiliki nama lengkap KH. Kholilurrahman. Kalau dirunut nasabnya ke atas, ia adalah cicit ulama besar Indonesia, KH Kholil Bin Abd Latief, atau Syaikhona Kholil Bangkalan, atau Mbah Kholil. Sedangkan Syaikhona Kholil merupakan Ulama besar yang juga guru dari ulama-ulama nusantara.

Ra Lilur merupakan ulama yang berpenampilan tidak seperti ulama pada umumnya. Beliau kemana-mana hanya menggenakan kaos singlet putih dan celana pendek. Namun demikian, beliau merupakan tidak hanya seorang ulama besar tetapi juga seorang waliyullah.. Banyak masyarakat yang ingin sowan ke beliau, dari kalangan pejabat, artis hingga rakyat biasa. Namun tidak semua berhasil bertemu dengan beliau. Karena bila beliau tak kasokan (tidak punya kemauan) untuk tamu yang datang, beliau tak mau menemuinya..























Meski beliau dikenal tampil 'nyeleneh', beliau sangat dihormati oleh masyarakat madura. Beliau memiliki karomah yang merupakan bukti 'kewaliyaan'nya itu.. Diantaranya..

1. Naik kendaraan keliling tanpa bensin

Suatu ketika, Ra Lilur memanggil ajudan kepercayaannya, H. Husni Madani. Saat cicit Syaikhona Kholil Bangkalan itu minta agar Husni menemaninya jalan-jalan di Surabaya. Permintaan itu langsung diiyakan.
Berikutnya, Ra Lilur minta agar ajudannya menyewa sebuah mobil berikut sopirnya. Setelah rampung, keduanya berangkat ke Surabaya. Anehnya, ketika sang sopir hendak mengisi bensin, Ra Lilur melarang. “Sudah tak usah isi bensin,” kata Ra Lilur. Karena tahu siapa Ra Lilur sebenarnya, sang sopir langsung tancap gas menyeberangi Selat Madura. Ia melesat ke Surabaya. Di kota pahlawan ini sehari penuh kendaraan yang ditumpangi Ra Lilur melaju. Tapi uniknya, tak sedikitpun jarum spido penunjuk bensin turun.
“Sepanjang jalan saya terus mengawasi jarum penunjuk bensin. Tapi bensinnya tetap penuh. Saya jadi heran, lha wong bensin tidak diisi sama sekali, tapi tidak habis,” tutur Husni heran. Uniknya lagi, ketika kembali ke Desa Banjar Galis, Bangkalan Madura, tangki bensin tetap tidak berubah alias full tang. “Kalau dipikir, bahan bakar kendaraan itu siapa yang ngisi ya,” kata ajudan kepercayaan kiai jadab ini.
Kejadian seperti itu sering disaksikan Husni. Pernah suatu ketika Ra Lilur mengajak Husni keliling Kabupaten Bangkalan. Saat itu, Ra Lilur menyewa sebuah mobil pick up. Sang sopir diminta untuk menuruti permintaannya. Seperti halnya kejadian yang lalu, ketika sang sopir hendak mengisi bahan bakar, Ra Lilur melarang. Lagi-lagi orang yang mengikuti perjalanan kiai kasaf ini terheran-heran. Karena sejak berangkat hingga pulang bensinnya tetap pada posisi awal.
2. Membakar Pondok Pesantren
Pernah suatu ketika ia tiba-tiba membakar bangunan pondok pesantren yang diasuh KH. Abdullah Schaal Bangkalan Madura. Pesantren yang lokasinya berdekatan dengan masjid Jami’ dan alun-alun kota Bangkalan itu pun hangus dilalap api. Anehnya, Kiai Abdullah Schaal yang dikenal sangat berpengaruh di Bangkalan itu diam saja. Ia tak bereaksi, apalagi marah.
Kenapa?
Perilaku Ra Lilur memang mirip Nabi Khidlir. Selain suka bertempat di kawasan berair juga isyaratnya selalu kontroversial. Nabi Khidlir pernah menumpang kapal bersama Nabi Musa. Tiba-tiba ia mengkampak dan membocori kapal yang ia tumpangi. Karuan saja Nabi Musa menegur dan marah. Sudah menumpang kapal secara gratis, kok masih bikin ulah melubangi kapal. Apalagi kapal itu sangat bagus.
Namun kemudian Nabi Musa mengerti isyarat Nabi Khidlir yang aneh itu. Ternyata itu dilakukan Nabi Khidlir justru menyelamatkan kapal tersebut. Karena dalam pelayaran selanjutnya ada beberapa aparat raja dzalim yang merampas kapal yang ditumpangi Nabi Musa dan Khidlir sudah berlubang, meski masih bagus, akhirnya lolos, tak dirampas.
Tampak apa yang dilakukan Ra Lilur itu juga ada kemiripan dengan perilaku aneh Nabi Khidlir. Buktinya, setelah ia membakar pesantren itu kemudian terjadi peristiwa naas yang menimpa bangsa ini. “Banyak terjadi aksi pembakaran di mana-mana,” kata KH. Imam Buchori, ketua PCNU Bangkalan yang juga keponakan Ra Lilur. Aksi anarki pembakaran ini terjadi mengiringi konflik politik yang terus berkepanjangan di negeri ini. Misalnya pembakaran pertokoan, kantor-kantor partai politik, dan banyak lagi. Isyarat Ra Lilur itu kian kongkrit ketika terjadi pembakaran yang dilakukan orang-orang Dayak terhadap gubuk-gubuk orang Madura yang mengungsi dari Sampit dan Sambas.
Tak jelas, apa karena Kiai Abdullah Schaal yang dikenal sangat berpengaruh di Bangkalan itu paham terhadap keistimewaan Ra Lilur sehingga ia lalu diam saja, meski pondoknya dibakar Ra Lilur. Yang pasti, setelah gubuk santri di pesantrennya dibakar, pesantren Kiai Abdullah Schaal semakin maju pesat. Bilik-bilik santri yang semula berupa gubuk-gubuk kini dibangun mentereng. Bahkan pesantren putri yang menyatu dengan tempat istirahat Kiai Schaal persis hotel. Bangunannya megah dan menjulang tinggi, penuh tingkat. Siapa pun yang tak pernah ke Madura akan mengira bangunan itu hotel, karena memang didesain cukup artistik.
3. Ulama yang disegani
Dikisahkan Ismael Amin Kholil:
Suatu ketika, seorang pengusaha sedang mengadakan hajatan besar-besaran dalam rangka pernikahan anaknya, laiknya orang-orang madura yang memang dikenal kecintaannya yang kuat terhadap ilmu dan ulama. Ia mengundang puluhan alim-ulama dan para kiai dalam acara tersebut.
Sementara acara masih berjalan, datang dua orang bersepeda motor memasuki halaman acara, tepat di hadapan para kiai dan ulama. Kontan saja, keduanya langsung menjadi pusat perhatian hadirin. Yang satu pengemudi, satunya lagi adalah lelaki tua, duduk di belakangnya. Lelaki itu memakai peci putih, kaos singlet dan celana sederhana setinggi lutut, laiknya seorang petani. Ia juga membawa senter kecil di tangan.
Saat KH. Abdullah Schal (almaghfurlah) selesai membaca sholawat dan turun dari panggung, lelaki tua itu segera menaiki panggung. Tak ada satupun yang berani menegur atau menghalanginya. Semua seakan-akan sedang menunggu apa yang akan dilakukan orang ini.
Ia mengambil mic dan mulai berceramah. Subhanallah, dengan bahasa Arab yang fasih ia mulai mengkritik dan menasehati para ulama zaman sekarang yang mulai terlena oleh perkara-perkara duniawi. Sebuah pemandangan yang unik. Di hadapan para kiai dan ulama, seorang kakek berpakaian petani itu nampak bagaikan seorang syaikh yang sedang memberi petuah kepada murid-muridnya.
Selesai berceramah, ia langsung menuju sepeda motornya. Supirnya sudah menunggu. Shabihul bait sampai menangis demi mengejar lelaki tua itu. Ia mencium tangannya lalu memberi sebuah amplop tebal yang entah berapa isinya. Namun lelaki tua itu menggeleng dan menolak mentah-mentah. Ia segera menaiki sepedanya dan beranjak pulang.
Lelaki tua itu adalah Kiai Kholilurrahman atau yang biasa dipanggil dengan Ra Lilur, salah satu cicit Mbah Kholil Bangkalan yang terkenal sebagai wali jadzab. Mulai saat itu, orang-orang yang dulu hanya mengetahui Ra Lilur sebagai sosok yang nyeleneh, akhirnya mulai mengakui kealiman beliau. Padahal konon beliau hanya pernah mondok selama tiga bulan.
Tentunya masih banyak karomah beliau yang tak bisa saya share disini. Namun hal itu tak mengurangi kehikmatan dalam meneladani kezuhudan beliau. Beliau wafat pada selasa malam, 10 April 2018 sekitar pukul 20.00 wib. Semoga beliau selalu dalam rahmat Allah SWT. Aamiin....

Rabu, 20 Februari 2019

Kisah Singkat Habib Bahar bin Smith

Asalalamualaikum wr.wb...
Sobat,, nama Habib Bahar bukan nama yang asing di telinga sobat bukan?? Seorang ulama yang memiliki ciri khas keras dan tegas di setiap isi ceramahnya. Namun sobat udah tau belum, siapa Habib Bahar??? Ok,, berikut kita kasik nich.. Biographi singkat tentang beliau..



Nama lengkap beliau adalah Sayyid Bahar bin Ali bin Sumaith. Beliau merupakan keturunan Bangsa Arab Hadhrami golongan alawiyyin bermarga Aal bin Sumait. Beliau dikenal sebagai ulama yang selalu berapi-api dalam setiap dakwahnya. Beliau menjadi sosok yang viral karena kritikan beliau terhadap pemerintah yang cenderung penuh dengan "hinaan".

Tonton salah satu contoh ceramah beliau

Terlepas dari segala kontroversi pada beliau,, tak sedikit banyak yang mengidolakan beliau (termasuk saya). Semua karena sudut pandang yang berbeda dalam melihat dan menilai sosok seorang habib bahar.

Beliau juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin yang mengadopsi sistem salaf di daerah  Pabuaran, Kemang, Bogor. Beliau juga salah satu Tokoh penting dalam organisasi masyarakat (ormas) FPI pimpinan Habib Rizieq Syihab. Berikut Biodata Singkat mengenai Beliau:

Nama : Bahar bin Smith
Tempat dan Tanggal Lahir : Manado, Sulut 23 Juli 1985
Domisili : Bogor
Jabatan : Pimpinan PonPes Tajul Alawiyyin, Pimpinan Majelis Pembela Rasulullah
Istri : Fadhlun Faisal Balghoits
Ayah : Ali bin smith
Ibu : Isnawati Ali
Anak : Maulana Malik Inrahim bin Smith, Aliyah Zharah bin Smith, Ghaziatul Gaza bin Smith, Muhammad Rizieq Ali bin Smith

Diantara konroversi yang melekat pada beliau adalah:
*1. Ceranah bernada provokasi
Beberapa waktu lalu sekelompok orang melaporkan beliau atas dugaan ujaran kebencian yang dilayangkan kepada Presiden Joko Widodo. Dalam beberapa ceramahnya, beliau gak segan-segan dan tanpa takut menggunakan kata-kata "kasar". Sehingga banyak kalangan menge-cap Habib Bahar itu Habib anti-jokowi.

*2. Melakukan Aksi sweeping
Pada tanggal 29 Juli 2012 yang saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, sekitar pukul 01:30 dini hari, Habib Bahar menggerakkan kurang lebih 150 Laskar FPI dibawah komandonya untuk melakukan sweeping Kafe De Most yang terletak di Jalan Veteran Raya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Selain itu dalam aksi tersebut disertai dengan aksi pengrusakan.

Mungkin masih banyak lagi kali ya,, kontroversi yang dilakukan oleh Habib Bahar.. Yang jelas, publik belum pernah punya rasa ingin tahu, kenapa beliau keras kpd Pak Jokowi?? Saya pikir 'permusuhan' antara Habib Bahar dan Pak Jokowi akan terus menyala tanpa ada habisnya. Menurut saya, alangkah baiknya kalo Pak Jokowi Silaturrahmi ke kediaman Beliau,, atau mengundangnya ke istana untuk diajak berdiskusi. InsyaAllah semua akan beres.. Wallaahu a'lam..

Selasa, 19 Februari 2019

Cara Buat Lagu (auto play) pada Blog

Assalamualaikum wr..wb..
Selamat malam saudarku,, kali ini saya akan share pengalaman saya gimana caranya pasang lagu (auto play) pada blog sobat sekalian. Supaya saat pembaca mengunjungi blog sobat lebih ngerasa enjoy membaca artikel di blog sobat..

Pengalaman ini saya dapatin juga dari beberapa artikel yang saya baca. Dari beberapa tutorial yang saya baca dan praktekkan, cara berikut yang berhasil. Dan saya akan share kepada sobat.. Sedangkan tutorial yang gak berhasil saya prakktekkan biarlah menjadi kenangan pahit saya. Hehe...

Berikut caranya sobat, simak baik-baik:
1. Silahkan kunjunggi situs SounCloud
2. Bikin akun (free) Atau sobat daftar pake akun fb sobat
3. Masuk ke kolom pencarian. Lalu klik lagu yang sobat inginkan
4. Nanti lagu yang sobat cari akan muncul, lalu klik share
5. Klik pada bagian Embed
6. Geser ke bawah lalu centang Enable automatic play dan pilih size 300px
7. Lalu copy kode yang tertulis

Berikutnya sobat log-in ke blogger sobat.
1. Buka dashboard Blogger
2. Pilih menu Tata Letak
3. Lalu pilih tambah Widget
4. lalu pilih HTML/JavaScript
5. Paste code SoundCloud yang sudah kamu dapatkan sebelumnya
6. Lalu klik save

Beres dah,, selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan...

Jumat, 15 Februari 2019

'Perang' Puisi Para Elit Partai

Assalamualaikum wr.wb..

Selamat malam saudaraku,, panggung politik kembali memanas, diawali salah ucapnya doa KH. Maimun Zubair atau Mbah moen pada saat berdoa, yang mestinya Pak Jokowi yang didoakan tapi 'keceplosan' menyebutkan nama "PRABOWO". Mungkin ini pertanda kali ya,, Pak Prabowo akan terpilih dalam pilpres 17 April nanti??? He,he.. Mudah-mudahan aja iya,, aamiin...

Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon yang merupakan Waketum Partai GERINDRA mendapat kecaman dari para santri dan beberapa tokoh NU terhadap puisi yang dibuatnya pada tanggal 3 Pebruari lalu. Mereka menuntut agar Fadli Zon segera meminta maaf atas puisinya tersebut karena dinilai melecehkan KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen..


































Fadli Zon sudah mengklarifikasi bahwa dalam puisinya tersebut tidak ditujukan kepada Mbah Moen,, tapi para penguasa katanya.. Hadeeehh,, emang ya si Fadli Zon.. Bikin puisi gak pake mikir dulu..

Ketua Umum PPP juga membalas gaes,, sebagai reaksi dari Puisi yang dibuat Fadli Zon..















Tetapi hal tersebut tdak serta merta merubah pilihan saya gaes,, saya tetap pilih:




















Bismillah 2019 PRABOWO Presiden RI,, Aamiin...

Kamis, 14 Februari 2019

Suara Guru Honorer untuk Prabowo-Sandi

Assalamualaikum wr.wb..
Tahun 2019 sudah kita tapaki. Dimana tahun 2019 ini merupakan tahun yang sangat 'panas' karena kita memasuki tahun politik. Dua kandidat putra terbaik bangsa, bersaing untuk menjadi 'jawara' di bumi Nusantara. Suhu semakin memanas,, para tim sukses sudah saling jual-beli 'serangan'. April nanti merupakan puncak dari sebuah perhelatan dan 'peperangan' dari kedua kandidat untuk memuluskan langkah menuju singgasana di Istana Merdeka. Kita berharap semua simpatisan tetap saling menjaga kerukunan meski berbeda pilihan. Kita hormati siapapun yang pada akhirnya terpilih untuk memimpin negeri ini...

Oya, sekedar numpang eksis aja pada artikel ini, sebagai insan politik dan sekaligus mewakili suara 'jeritan' Guru Honorer di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dan mungkin juga di daerah-daerah lain di pelosok nusantara tentang bagaimana nasib mereka kedepannya..

Kami Guru Honorer tentu ingin memilih calon pemimpin yang mengerti dan peduli terhadap nasib kami. Dan terus terang kami sangat kecewa terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Berjani untuk angkat Honorer, tapi janji itu tidak direalisasikan. Kalaupun ada tes CPNS, akan tetapi regulasi yang dietapkan sangat tidak berpihak kepada semua Guru Honorer pada umumnya.
 Salah satu regulasi tersebut mengenai usia pengangkatan Guru Honorer maksimal 35 tahun. Karena faktanya, sebagian besar Guru Honorer berusia diatas 35 tahun..


































Perwakilan Guru Honorer K2 di seluruh daerah pernah berdemo di depan Istana Merdeka, berharap kami berjumpa langsung dan mengadukan nasib kami kepada Presidennya. Namun sayangnya, kami seolah 'dicuekin',, sampai larut malam kami menunggu, beliau tak kunjung menemui kami..















Oleh karena itu. diberbagai grup2 Honorer, baik di fb maupun WA. Guru Honorer Kabupaten Situbondo, 90% menginginkan Pemimpin Baru yang bisa mengayomi dan menjamin masa depan kami sebagai honorer. Untuk itu kami mendukung dan mendoakan semoga Pak Prabowo-Sandi terpilih sebagai pemimpin negeri ini..




















Semoga dibawah Prabowo-Sandi nantinya, negeri ini semakin maju disemua sektor dan merealisasikan impian para guru honorer untuk diangkat menjadi PNS. Aamiin Ya Allah..

Terima kasih untuk semua yang telah Pak Jokowi kerjakan untuk negeri ini.. Ingat saudaraku,, mari tetap jaga kedamaian dan kerukunan meski berbeda pilihan...

Forza_02
Forza_NKRI

Ahmat Jamroji’s Blog | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all